Selasa, 27 November 2012

Interaksi Sosial


BAB I
PENDAHULUAN

A.                 Latar Belakang
            Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekterm manusia akan mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial bisa didefinisikan sebagai hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok individu yang lainnya. Interaksi sosial merupakan bentuk dari dinamika sosial budaya yang ada didalam masyarakat. Dengan demikian, dengan interaksi sosial akan memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan didalam masyarakat yang akan membentuk hal-hal yang baru yang membuat dinamika masyarakat menjadi hidup. Perubahan-perubahan ini akan terjadi sambung-menyambung dari generasi yang satu ke generasi berikutnya sepanjang zaman.
            Interaksi sosial itu sifatnya dinamis. Dalam kenyataan sehari-hari terdapat tiga macam cakupan interaksi dalam definisi interaksi sosial yaitu interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

B.                 Rumusan Masalah
1)      Apa itu interaksi sosial?
2)      Sebutkan pengertian kelompok sosial!
3)      Jelaskan tentang struktur kelas stratifikasi sosial!
4)      Apa saja faktor-faktor dari masalah sosial?

C.                 Tujuan
Tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah mengetahuinya pengertian interaksi sosial, kelompok sosial, lapisan-lapisan masyarakat, dan masalah sosial. Sedangkan tujuan khusus dari pembuatan makalah ini meliputi :
·         Mengetahui Macam, bentuk, dan ciri-ciri interaksi sosial
·         Mengetahui struktur kelas lapisan masyarakat
·         Kategori masalah sosial


Bab II
PEMBAHASAN


1.                  Interaksi Sosial

A.       Pengertian Interaksi Sosial
     Interaksi sosial memiliki wujud yang konkrit sebab interaksi sosial terlihat dalam bentuk tindakan-tindakan yang diambil oleh individu-individu ketika mereka saling berhubungan. Tindakan-tindakan sosial ini memiliki arti yang penting sebab hal itu berarti bahwa manusia diakui memiliki keunikan-keunikan individual yang berbeda satu sama lain.
     Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lainnya.

B.       Macam-macam Interaksi Sosial
     Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu
(p. 23) :
1. Interaksi antara individu dan individu
        Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
2. Interaksi antara individu dan kelompok
        Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.
3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok
        Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

C.       Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial
     Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu (p. 49) :

2.1    Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :

a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

2.2    Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti:
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

D.       Ciri - Ciri Interaksi Sosial
     Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23):
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
E.        Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
     Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
b. Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.


2.                  Kelompok Sosial
A. Pengertian Kelompok Sosial
       Kelompok sosial kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan dan rasa memiliki.
Definisi Kelompok Sosial menurut para ahli:
·         Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain secara teratur. (Giddens, 1994: 185)
·         Kelompok adalah kesatuan orang yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki beberapa landasan interaksi. (Stewart, 1985: 41)
·         Kelompok adalah sejumlah orang yang sama-sama memiliki kesadaran tentang keanggotaan bersama dan interaksi antar mereka. (Horton & Hunt, 1984: 186)

3.             Lapisan-lapisan Masyarakat (Stratifikasi Sosial)
A.       Pengertian Stratifikasi Sosial
     Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).


B.       Struktur Kelas Stratifikasi Sosial
     Harold Kerbo (Calhoun dkk, 1997: 181) mengemukakan bahwa pada tahun 1980-an struktur kelas terdiri atas:
1.      Kelas Atas, terdiri atas keluarga-keluarga yang memiliki kekayaan banyak (termasuk saham dalam perusahaan dan real estate) serta menikmati kehormatan dan kekuasaan yang bersumber dari kekayaan itu.
2.      Kelas Pengusaha, terdiri dari orang-orang yang memiliki wewenang besar dalam perusahaan-perusahaan besar atau raksasa (kadang juga dalam pemerintahan). Termasuk di sini adalah para eksekutif perusahaan dan dewan (komisaris) perusahaan.
3.      Kelas Menengah, mencakup orang-orang yang memiliki kekayaan relatif sedikit namun pekerjaannya memungkinkan mereka untuk memperoleh penghasilan, kehormatan, dan kekuasaan yang besar atau menengah. Kelas menengah dibagi menjadi Kelas Menengah Atas (manajer rendahan di perusahaan, dokter, dan pengacara) dan Kelas Menengah Bawah (pekerja kantoran, salesman, dan pekerja jasa).
4.      Kelas Pekerja, mencakup orang yang tidak atau sedikit mempunyai kekayaan dan yang pekerjaannya hanya memberi penghasilan dan kehormatan sedang atau sedikit, dan tidak memberi kekuasaan apapun. Terdiri atas para pekerja manual/kasar dan pekerja kantor rendahan.
5.      Kelas Bawah, terdiri atas orang yang tidak memiliki harta benda, sering tidak bekerja, tidak memiliki kekuasaan, dan biasanya juga tak memiliki kehormatan.

4.                  Masalah-masalah Sosial Masyarakat
A.       Pengertian Masalah Sosial
     Sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan dengan standar sosial yang telah disepakati.
Definisi Masalah/Konflik Sosial menurut para ahli:
1.      Lewis A. Coser
Konflik sosial adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kuasa, dan sumber-sumber kekuasaan yang persediaannya terbatas. Pihak-pihak yang sedang berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh sumber-sumber yang diinginkan, tetapi juga memojokkan, merugikan, atau menghancurkan lawan mereka.
2.      Leopold von Wiese
Konflik sosial adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan.

3.      R. J. Rummel
Konflik sosial adalah konfrontasi kekuasaan/kekuatan sosial.

B.     Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1.      Faktor Ekonomi, faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan.
2.      Faktor Budaya, Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
3.      Faktor Biologis, Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4.      Faktor Psikologis, Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.
Contoh:
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.


BAB III
PENUTUP 

Kesimpulan
            Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok lainnya. Dan dari interaksi sosial muncul kelompok sosial yang membuat lapisan-lapisan masyarakat menurut struktur kelas yang didasarkan pada ukuran kekayaan, kekuasaan/jabatan, dan kehormatan. Namun dari semua itu selalu muncul pertentangan/konfrontasi dari pihak lain, baik dari individu maupun kelompok  yang pada akhirnya menjadi sebuah masalah sosial.
            Jadi, didalam sebuah masyarakat selalu terdapat interaksi sosial, kelompok sosial, lapisan-lapisan sosial, dan masalah sosial yang selalu terhubung antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi.

DAFTAR PUSTAKA


1.      Wahyuni, Niniek Sri & Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat : Pelajaran Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Ganeca Exact
2.      Sulasmono, Bambang Suteng & Saptono. 2007. Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phibeta
3.      Tangdilintin, Paulus. 2007. Masalah-masalah Sosial. Universitas Terbuka.
5.      Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. (2007) . Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek
6.      Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai

1 komentar:

  1. kita juga punya nih artikel mengenai 'Interaksi Sosial', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1393/1/11207518.pdf
    trimakasih
    semoga bermanfaat

    BalasHapus