BAB I
SEJARAH KEPERAWATAN DUNIA
Sejarah
keperawatan dunia, Keperawatan pada beberapa bangsa dan Negara sejak jaman
dahulu.
A. Mesir
Bangsa mesir
pada zaman purba telah menyembah banyak dewa. Dewa yang terkenal antara lain
Isis. Mereka beranggapan bahwa dewa ini menaruh minat terhadap orang sakit dan
memberikan pertolongan pada waktu si sakit sedang tidur. Didirikanlah kuil yang
merupakan rumah sakit pertama di Mesir.
Ilmu
ketabiban terutama ilmu bedah telah dikenal oleh bangsa mesir zaman purba (±
4800 SM). Dalam menjalankan tugasnya sebagai tabib ia menggunakan bidai
(spalk), alat-alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan tentang anatomi, Hygienr
umum serta tentang obat-obatan. Didalam buku-buku tertulis dalam kitab Papyrus
didalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep obat-obatan dari Mesir.
B. Babylon dan Syiria
Ilmu
pengetahuan tentang anatomi dan obat-obat ramuan telah diketahui oleh bangsa
Babylon sejak beberapa abad SM. Pada salah satu tulisan yang menyatakan bahwa
pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah yang keluar dari hidung dan
merawat jerawat pada muka.
Bangsa
Babylon menyembah dewa oleh karena itu perawatan atau pengobatan berdasarkan kepercayaan
tersebut.
C. Yahudi kuno
Ilmu
pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa Mesir. Misalnya :
cara-cara memberi pengobatan orang yang terkenal adalah Musa. Ia juga dikenal
sebagai seorang ahli hygiene. Dibawah pimpinannya bangsa Yahgudi memajukan
minatnya yang besar terhadap kebersihan umum dan kebersihan diri.
Undang-undang
kesehatan bangsa Yahudi menjadi dasar bagi hygiene modern dimana cara-cara dan
peraturannya sesuai dengan bakteriologi zaman sekarang, misalnya:
1. pemeriksaan
dan peminilah bahan makanan yang akan di makan
2. mengadakan
cara pembuangan kotoran manusia
3. pelarangan
makan daging babi karena dapat menimbulkan suatu penyakit
4. memberitahukan
kepada yang wajib bila ada penyakit yang berbahaya, sehingga dapat diambi
tindakan
D. India
Bangsa India
(Hindu) di zaman purba telah memeluk agama Brahmana, disamping memuja dan
meminta pertolongan kepada dewa (dikuil) untuk menyembuhkan orang sakit. Di
India telah terdapat RS khususnya di Utara saat pemerintahan Rasa Asoka, ± 8 RS
dimana sebagian kemudian dijadikan sekolah-sekolah pengobatan dan perawatan.
E. Tiongkok
Bangsa Tiongkok
telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea dan syphilis. Pencacaran
juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan psikoterapi.
Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban.
Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban.
1) Seng Lung
Dikenal sebagai "Bapak Pengobatan, yang ahli
penyakit dalam dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral
(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah liahat, dengar, tanya, rasa.
2) Chang Chung
Ching ± 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan menggunakan bamboo.
F. Yunani
Bangsa
Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa (polytheisme) dewa yang
terkenal adalah dewa yang dianggap sebagai dewa pengobatan putri dan dewa yang
bernama hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka timbullah perkataan higyene.
Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil (1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan dikerjakan oleh para budak-budak. Orang-orang ternama dalam ketabiban antara lain:
Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil (1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan dikerjakan oleh para budak-budak. Orang-orang ternama dalam ketabiban antara lain:
1) Hippocrates (hidup ± 400 SM)
adalah Bapak pengobatan dengan jasa:
- Dasar cara pengobatan sampai sekarang ini
- Penyakit bukan karena setan, melainkan rusaknya
undang-undang alam
- Mengembangkan tehnik pemeriksaan badan
- Mengerjakan tentang makanan si sakit
- Menganjurkan supaya penderita sakit jiwa dirawat
secara perikemanusiaan
- Mengajarkan tentang semangat pekerjaan, menghargai teman
sejawat
2) Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat
kesadaran
3) Aritoteles Ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat
G. Roma
Rumah sakit
Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang terdapat di swiss ditemukan
alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah pot-pot tempat selep. Juga
ditemukan instrument untuk keperluan pembedahan ex : pisau, pincet, klem
arteri, speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM). Seorang wali Negara
yang pertama-tama mengakui guru-guru hygiene dan menganjurkan tentang kesehatan
dan kebersihan
H.
Irlandia
Pengetahuan
tentang pengobatan telah diketahui lama SM. Tentang Rumah sakit, Seorang putri
raja bernama Macha (abad ke 3) mendirikan rumah sakit untuk orang-orang miskin
yang sakit. Nama RS tersebut Broin Bearg adalah rumah kesusahan.
I.
Amerika
Rumah sakit
sederhana telah didirikan dikota besar oleh bangsa Asteken di Amerika Utara,
sedang RS yang baik dan merupakan RS pertama didirikan pada tahun 1521 oleh
cortez dari Mexico yaitu RS san Jesu Nazareno.
SEJARAH
KEPERAWATAN DI INDONESIA
Tidak banyak literatur yang mengungkapkan perkembangan
keperawatan di Indonesia. Seperti hal perkembangan keperawatan di dunia pada
umumnya, perkembangan di Indonesia juga di pengaruhi kondisi sosial dan ekonomi
yaitu penjajahan pemerintah kolonial Belanda, Inggris dan Jepang serta situasi
pemerintahan Indonesia setelah Indonesia merdeka. Perkembangan
keperawatan di Indonesia, pada hakikatnya dibedakan atas masa sebelum kemerdekaan
dan masa setelah kemerdekaan.
A. Keperawatan
di Masa Kuno
Masyarakat Indonesia di masa kuno beranggapan bahwa penyakit itu disebabkan
oleh perbuatan makhluk halus yang jahat. Kepercayaan ini begitu mengakar pada
masyarakat, sehingga ketika ada yang sakit maka mereka akan pergi ke dukun
untuk mendapatkan pengobatan. Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan
menggunakan mantra-mantra dan bahan-bahan tertentu yang tidak terbukti
khasiatnya. Dari segi keperawatan, orang yang sakit hanya dirawat oleh kaum
wanita yang berlandaskan kepada naluri keibuan (mother instinc). Tidak ada
catatan yang menyebutkan kaum pria ikut serta melakukan perawatan dengan alasan
kaum pria tidak mempunyai kasih sayang yang cukup untuk merawat orang sakit.
Pada masa kuno ini, tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan perkembangan
yang berarti dalam bidang keperawatan.
B. Keperawatan di Masa Penjajahan
Di masa penjajahan, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami
kemajuan. Perkembangan keperawatan banyak dipengaruhi oleh konsep-konsep
keperawatan dari Negeri Belanda. Hal ini tidak terlepas dari peranan pemerintah
Belanda yang mendirikan dinas kesehatan khusus tentara (saat itu disebut MGD)
dan dinas kesehatan rakyat (saat itu disebut BGD). Melalui kedua dinas tersebut
pemerintah Belanda merekrut perawat dari penduduk pribumi.
Perawat yang dalam bahasa Belanda disebut Velpleeger menjalankan
tugasnya sebagai perawat dengan dibantu oleh penjaga orang sakit yang disebut Zieken
Opposer. Tugas penjaga orang sakit meliputi kegiatan domestik, seperti
membersihkan bangsal dan memasak, mengontrol pasien, mencegah agar pasien tidak
melarikan diri, dan menjaga pasien yang mengalami gangguan jiwa. Perawat pada
masa ini bukan merupakan suatu pekerjaan yang bersifat sukarela atau yang
memilki kemampuan intelektual, melainkan dianggap sebagai pekerjaan yang hanya
pantas dilakukan oleh individu yang memiliki derajat sosial rendah, sedangkan
tugas pelayanan kesehatan sendiri dilakukan oleh seorang dokter bedah dan
pelayanan ini hanya diberikan kepada awak kapal, pegawai, dan orang-orang
Belanda.
Para perawat dan penjaga orang sakit ini difasilitasi untuk membentuk
organisasi profesi. Organisasi profesi perawat pertama dibentuk di Surabaya
pada tahun 1799, organisasi tersebut bernama Perkoempoelan Zieken Velpleeger
/ Velpleester Boemi Poetra (disingkat PZVB Boemi Poetra). Para
perawat ini bekerja di Binnen Hospital di Surabaya untuk merawat staf
dan tentara Belanda.
Untuk meningkatkan kemampuan para perawat ini agar dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang profesional, maka para perawat ini melalui
organisasinya diberikan semacam pendidikan dan pelatihan oleh pemerintah
Belanda. Ilmu keperawatan pada masa Belanda disebut Verpleegkunde. Sejak
saat itu banyak sekali istilah-istilah keperawatan Indonesia yang mengadopsi
bahasa Belanda. Sampai sekarang masih sering kita dengar istilah Belanda
tersebut, misalnya nierbeken (bengkok), laken (sprei), bovenlaken
(kain penutup), warm-water zak (buli-buli hangat), Iiskap (buli-buli
dingin), scheren (gunting/cukur), dan lain-lain.
Usaha lain dari pemerintah kolonial Belanda di bidang kesehatan pada masa ini antara lain :
membentuk Dinas Kesehatan Tentara yang dalam bahasa Belanda disebut Militiary
Gezondherdes Diesnt dan Dinas Kesehatan Rakyat atau Burgerlijke
Gezondherds Diesnt. Pendirian rumah sakit ini termasuk
usaha Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Semarang dan Surabaya,
ternyata tidak diikuti perkembangan profesi keperwatan yang berarti karena
tujuannya semata-mata untuk kepentingan tentara Belanda.
Berbeda dengan ketika VOC berkuasa, Gubernur Jendral Inggris Raffles
(1812-1816) sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya
Kesehatan adalah milik manusia ia melakukan berbagai upaya memperbaiki derajat
kesehatan penduduk pribumi.
Antara lain mengadakan pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien
dengan gangguan jiwa serta memperhatikan kesehatan dan perawatan para tahanan.
Setelah pemerintah kolonial Belanda kembali ke tangan Belanda, usaha-usaha
peningkatan kesehatan penduduk mengalami kemajuan. Di Jakarta, tahun 1819
didirikan beberapa rumah sakit. Salah satu diantaranya adalah Rumah Sakit
Stadverband berlokasi di Glodok-Jakarta Barat. Pada tahun 1919 rumah sakit ini
dipindahkan di Salemba dan sekarang bernama Rumah Sakit Cipto Mangkusumo
(RSCM). Saat ini RSCM menjadi rumah sakit pusat rujukan nasional dan pendidikan
nasional. Dalam kurun waktu ini (1816-1942), berdiri pula beberapa rumah sakit
swasta miliki misionaris katolik dan zending protestan. Misalnya : RS Persatuan
Gereja Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta Pusat, RS St.Carolus Selemba-Jakarta
Pusat, RS St. Bromeus di Bandung dan RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan
berdirinya rumah sakit di atas, didirikan sekolah perawat. RS PGI Cikini tahun
1906 menyelenggarakan pendidikan juru perawat tahun 1912.
Ketika kekuasaan beralih ke masa Pemerintahan Jepang (1942-1945),
keperawatan Indonesia mengalami masa kegelapan. Bila renaisance berakibat buruk
pada perkembangan keperawatan di Inggris sehingga disebut zaman kegelapan
dunia keperawatan di Inggris, maka penjajahan Jepang merupakan zaman kegelapan
dunia keperawatan di Indonesia. Pekerjaan perawat yang pada masa Belanda dan
Inggris sudah dikerjakan oleh perawat yang telah dididik, maka pada masa Jepang
tugas perawat dilakukan oleh mereka yang tidak dididik untuk menjadi perawat.
Demikian pula pimpinan rumah sakit yang sebelumnya orang-orang Belanda kemudian
di ambil alih oleh orang-orang Jepang. Wabah penyakit menyebar di mana-mana,
jumlah orang sakit meningkat, sementara bahan-bahan yang dibutuhkan seperti
balutan dan obat-obatan dalam kondisi kekurangan. Bahkan, daun pisang dan pelepah
pisang digunakan sebagai bahan balutan.
Pendidikan keperawatan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhenti. Banyak
perawat yang berhenti bekerja sebagai perawat dikarenakan ketakutan dan
kecemasan. Selanjutnya tidak ada catatan perkembangan sampai akhirnya Indonesia
mendapatkan kemerdekaan.
C. Keperawatan Indonesia
Setelah Kemerdekaan
Sejarah perkembangan keperawatan Indonesia setelah kemerdekaan adalah
sebagai berikut:
1.
Pembangunan dibidang kesehatan dimulai tahun 1949.
2. Sebelum tahun 1950: Indonesia belum mempunyai konsep
dasar tentang keperawatan.
3. Tahun 1950: Indonesia mendirikan
pendidikan perawat yaitu Sekolah Penata Rawat (SPR).
4. Pada tahun 1952, sekolah perawat mulai
didirikan. Yaitu sekolah guru perawat dan sekolah perawat setingkat SMP.
5. Pendidikan keperawatan
profesional mulai didirikan pada tahun 1962 dengan didirikanya Akademi Keperawatan
milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilakan perawat profesional
pemula. Hampir bersamaan dengan ini didirikan pula Akper Depkes di Ujung
Pandang, Bandung dan Palembang.
6. Tahun 1945 – 1955: Berdirinya
beberapa organisasi profesi, diantaranya yaitu Persatuan Djuru Rawat dan Bidan
Indonesia (PDBI), Serikat Buruh Kesehatan, Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia
(PDKI), Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan.
7. Tahun
1962: Berdirinya Akademi Keperawatan (Akper).
8. Tahun 1955 - 1974: Organisasi
profesi keperawatan mengalami perubahan yaitu Ikatan Perawat Indonesia, Ikatan
Bidan Indonesia, Ikatan Guru Perawat Indonesia, Korps Perawat Indonesia,
Majelis Permusyawaratan Perawat Indonesia Sementara (MAPPIS), dan Federasi
Tenaga Keperawatan.
9. Tahun 1974: Rapat Kerja
Nasional tentang Pendidikan Tenaga Perawat Tingkat Dasar yaitu berdirinya
Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) yang mengganti Sekolah Penata Rawat
(SPR).
10. Tahun
1974: Berdirinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
11. Tahun 1876: Pendidikan Keperawatan di
Indonesia yang semula menyatu dengan pelayanan di rumah sakit, telah mulai
memisahkan diri (terpisah) dari rumah sakit.
12. Pada Januari 1983: Dilaksanakannya Lokakarya
Nasional Keperawatan I yang menghasilkan:
a)Peranan
Independen dan Interdependen yang lebih terintegrasi dalam pelayanan kesehatan;
b)Program
gelar dalam pendidikan keperawatan; c) Pengakuan terhadap keperawatan sebagai
suatu profesi yang mempunyai identitas profesional berotonomi, berkeahlian,
mempunyai hak untuk mengawasi praktek keperawatan dan pendidikan
keperawatan.
13. Tahun 1985: Berdiri Pendidikan Keperawatan
Setingkat Sarjana (S1 Keperawatan) yang pertama yaitu Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia yang menjadi momentum terbaik kebangkitan Profesi
Keperawatan di Indonesia.
14. Jumlah
Akper terus bertambah sampai berjumlah 227 buah di bulan desember 1996.
15. Tahun
1999: Berdiri Pendidikan Keperawatan Pasca Sarjana (S2 Keperawatan).
16. Tahun 2000: Keluarnya Lisensi Praktek
Keperawatan berupa Peraturan Menteri Kesehatan.
PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
DI INDONESIA
Sejarah
keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai
pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal
dari Inggris. Perkembangan
keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan peradaban
manusia.
Perkembangan keperawatan diawali
pada :
1. Zaman
Purbakala (Primitive Culture)
Manusia
diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang
ibu). Harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah perawat harus memiliki
naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother Instic kemudian bergeser ke
zaman dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistic
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini dikenal dengan nama
Animisme.
Mereka meyakini bahwa sakitnya
seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh gaib seperti batu-batu,
pohon-pohon besar dan gunung-gunung tinggi.
Kemudian dilanjutkan dengan
kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itu mereka menganggap bahwa
penyakit disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai
tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut. Setelah
itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones &
Philantrop, yaitu suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta
dalam merawat orang sakit, sejak itu mulai berkembanglah ilmu keperawatan.
2. Zaman
Keagamaan
Perkembangan
keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yang sakit dapat
disebabkan karena adanya dosa/kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalah
tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai
tabib yang mengobati pasien. Perawat dianggap sebagai budak dan yang hanya
membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.
3. Zaman
Masehi
Keperawatan
dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu banyak
terbentuk Diakones yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk
mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal. Pada
zaman pemerintahan Lord-Constantine, ia mendirikan Xenodhoecim atau hospes
yaitu tempat penampungan orang-orang sakit yang membutuhkan pertolongan. Pada
zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Roma yaitu Monastic Hospital.
4. Pertengahan
abad VI Masehi
Pada
abad ini keperawatan berkembang di Asia Barat Daya yaitu Timur Tengah, seiring
dengan perkembangan agama Islam. Pengaruh agama Islam terhadap perkembangan
keperawatan tidak lepas dari keberhasilan Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama
Islam.
Abad VII Masehi, di Jazirah Arab
berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan.
Pada masa ini mulai muncul prinsip-prinsip dasar keperawatan kesehatan seperti
pentingnya kebersihan diri, kebersihan makanan dan lingkungan. Tokoh
keperawatan yang terkenal dari Arab adalah Rufaidah.
5. Permulaan abad XVI
Pada
masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi
kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan
tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama
untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini, sebagai dampak
negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi
kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja sebagai
perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk
menolong korban perang dibutuhkan banyak tenaga sukarela sebagai perawat,
mereka terdiri dari orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikuti suami
berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai perawat.
Pengaruh perang salib terhadap
keperawatan :
a.
Mulai dikenal konsep P3K.
b.
Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentuan sehingga
timbul peluang kerja perawat dibidang sosial.
Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu
terhadap perkembangan keperawatan :
v Hotel Dieu
di Lion
Awalnya pekerjaan perawat dilakukan
oleh bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan
oleh perawat terdidik melalui pendidikan keperawatan di RS ini.
v Hotel Dieu
di Paris
Pekerjaan
perawat dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama
dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor
perawat di RS ini adalah Genevieve Bouquet.
v ST. Thomas
Hospital (1123 M)
Pelopor
perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada masa ini perawat
mulai dipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk
oleh negara Inggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal
tersebut memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan
status perawat. Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.
6. Perkembangan keperawatan di Inggris
Florence
kembali ke Inggris setelah perang Crimean. Pada tahun 1840 Inggris mengalami
perubahan besar dimana sekolah-sekolah perawat mulai bermunculan dan Florence
membuka sekolah perawat modern. Konsep pendidikan Florence ini mempengaruhi
pendidikan keperawatan di dunia.
Kontribusi Florence bagi perkembangan keperawatan a. l
:
a. Nutrisi
merupakan bagian terpenting dari asuhan keperawatan.
b. Oksupasi dan
rekreasi merupakan terapi bagi orang sakit
c. Manajemen RS
d. Mengembangkan
pendidikan keperawatan
e. Perawatan
berdiri sendiri berdiri dengan profesi kedokteran
f. Pendidikan
berlanjut bagi perawat
Sejarah dan Perkembangan Keperawatan di Indonesia
Sejarah
dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda
sampai pada masa kemerdekaan.
1. Masa
Penjajahan Belanda
Perkembangam
keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi yaitu pada saat
penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada masa pemerintahan
kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut Velpeger
dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.
Tahun 1799
didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara kesehatan staf
dan tentara Belanda. Usaha pemerintah kolonial Belanda pada masa ini adalah
membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels
mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti
perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk kepentingan
tentara Belanda.
2.Masa
Penjajahan Inggris (1812 – 1816)
Gubernur
Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik
manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan
penduduk pribumi antara lain : -
pencacaran umum
-
cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa
-
kesahatan para tahanan
Setelah pemerintahan kolonial
kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk lebih maju. Pada tahun 1819
didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919 dipindahkan ke
Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 – 1942 berdiri rumah
sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST
Carollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang.
Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.
3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
Pada
masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia keperawatan
di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan oleh
orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang,
akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.
4. Zaman
Kemerdekaan
Tahun
1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai
pengobatan. Tahun 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat
setimgkat SMP. Pendidikan keperawatan profesional mulai didirikan tahun 1962
yaitu Akper milik Departemen Kesehatan di Jakarta untuk menghasilkan perawat
profesional pemula. Pendirian Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) mulai
bermunculan, tahun 1985 didirikan PSIK ( Program Studi Ilmu Keperawatan ) yang
merupakan momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia. Tahun 1995 PSIK FK UI
berubah status menjadi FIK UI. Kemudian muncul PSIK-PSIK baru seperti di Undip,
UGM, UNHAS.
BAB II
KESIMPULAN
Keperawatan
lahir sejak naluriah keperawatan lahir bersamaan dengan penciptaan manusia
perkembangan keperawatan dipengaruhi dengan semakin maju peradaban manusia maka
semakin berkembang keperawatan. dan pengobatan zaman purba orang-orang pada
zaman dahulu hidup dalam keadaan primitive, namun demikian mereka sudah mampu
sedikit pengetahuan dan kecakapan dalam merawat atau mengobati.
Pekerjaan
"merawat" dikerjakan berdasarkan naluri (instink), "mother
instinct" (naluri keibuan) yang merupakan suatu naluri dalam yang bersendi
pada pemeliharaan jenis (melindungi anak, merawat orang lemah). keibuan
kemudian bergeser kezaman purba diman zaman ini orang masih percaya pada suatu
tantangan adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia,
kepercayaan ini di kenal dengan nama anisme, diman seseorang yang sakit dapat
disebabkan karna kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul
keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang
sehat dapat menimbulkan keasehatan atau kesejahteraan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Alimul,
A.H. (2002), Pengantar pendidikan keperawatan. Sagung Seto: Jakarta
2.
Effendy,
N. (1995), Pengantar proses keperawatan. EGC: Jakarta
3.
Gaffar,
L.O.J. (1999), Pengantar praktik keperawatan professional. EGC: Jakarta
4.
Stevens,
P.J.M, et al. (1999) Ilmu keperawatan. Jilid I, Ed. 2. EGC: Jakarta
5.
Muslim
Sudirman, SKp. 2000. Catatan Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK
Bina Husada Palembang
6.
Nurharlinah,
SKp. 2000. Catatan Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan I. PSIK STIK Bina Husada
Palembang
How to withdraw winnings from winnings from casino? - Dr.DepositPoker
BalasHapusWhat's the difference 대구광역 출장안마 between winnings and winnings? For example, if you 대전광역 출장샵 win a jackpot $10 on your first 동두천 출장마사지 $10 deposit, you're 구미 출장샵 given up to 오산 출장안마 $10.