Selasa, 27 November 2012

Perilaku Manusia


BAB I
PENDAHULUAN

Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabilam ada penyesuaian diri yang harus diselaraskandengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas- aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar.

TUJUAN
Tujuan umum dibuatnya makalah ini adalah mengetahuinya pengertian perilaku. sedangkan tujuan khusus dari pembuatan makalah ini meliputi :
*                  Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
*                  Sifat umum dan khusus perilaku manusia
*                  Bentuk-bentuk perubahan perilaku manusia
*                  Macam-macam perilaku


BAB II
PEMBAHASAN

1.        Pengertian perilaku
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskandengan peran manusia sebagai individu, social, dan berketuhanan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas ini mereka harus berbuat sesuatu, misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki yang lain.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari aktivitas- aktivitas yang berlangsung, baik didalam maupun diluar.
Perilaku manusia adalah hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud adalah non biologis/sosial budaya.
Perilaku manusia merupakan respon/reaksi seseorang terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dalam dirinya.
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan dan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seiring dengan tidak disadari bahwa interaksi itu sangat kompleks kadang- kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang sehingga menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku individu, selama ia mampu mengubah perilaku tersebut.
Dilihat daria segi Biologis, Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme ( makhluk hidup ) yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis, semua makhluk hidup mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia berperilaku, karena mempunyai aktivitas masing – masing. Perilaku manusia adalah semua tindakan atau aktivitas manusia, baik yang diamati lansung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar.
Dilihat dari segi psikologis, Menurut Skiner (1938 ), perilaku adalah suatu respon atau reaksi seseorang te rhadap stimulus ( rangsangan dari luar . pengertian itu dikenal dengan teori S-O-R (stimulus-organisme-respons).skiner membedakan respons tersebut menjadi 2 jenis, yaitu respondent response (reflexive) dan operant response (instrumental response).       Secara lebih proposional perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseoang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut. Respon ini berbentuk 2 macam, yakni:             
Bentuk pasif adalah respon internal yaitu terjadi didalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain. Misalnya berpikir , tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.           
Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung. Perilaku sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata makan disebut overt behaviour.

2.    Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
1.      Keturunan
Keturunan adalah pembawaan/karunia dari Tuhan YME. Keturunan sering disebut dengan pembawaan, heredity-teori Mendel ( yang dikenal dengan hipotesan genetika ) menyatakan bahwa :
a.              Tiap sifat makhluk hiddup dikendalikan oleh faktor lingkungan.
b.             Tiap pasangan merupakan penentu alternatif bagi keturunannya.
c.             Pada waktu pembebtukan sel kelamin, pasangan keturunan memahisah dan menerima pasangan faktor keturunan.

2.      Lingkungan
Lingkungan sering disebut miliu, environment atau nurture. Lingkungan  dalam pengertian psikologi adalah segala apa  yang berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku. Lingkungan turut berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan manusia.
Lingkungan dapat digolongkan :
   a.lingkungan manusia
Meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat dan termasuk didalamnya keudayaan, agama, taraf kehidupan.
  b.lingkungan benda
 Benda yang terdapat disekitar manusia yang turut memberi warna pada jiwa manusia yang disekitarnya.
  c.lingkungan geografis
lingkungan ini turut mempengaruhi corak kehidupan manusia. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempenyai keahlian, kegemaran dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah yang gersang.
Pengaruh lingkungan pada individu sebagai dua sasaran yaitu :
Ø    Lingkungan membuat individu sebagai makhluk social.
Ø    Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu.

3.      Emosi
Merupakan  konsep dasar dalam pembentukan perilaku. Perubahan perilaku manusia dapat ditimbulkan akibat kondisi emosi. Perubahan yang didasari memungkinkan mengubah sifat atau perilakunya. Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejalagejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang yang Anda cintai menaemoohkan Anda, Anda akan bereaksi secara emosional karena Anda mengetahui makna vemoohan itu (kesadaran). Jantung Anda akan berdetak lebih cepat, kulit memberikan respons dengan mengeluarkan keringat, dan aapas terengah-engah (proses fisiologis). Anda mungkin membalas cemoohan itu dengan kata-kata keras atau ketupat bangkahulu (keperilakuan).

4.      Persepsi
Organisasi pengamatan membentuk perilaku yang berbeda karena pengamatannya berbeda. Pengalaman yang dihasilkan dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman dsb, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda meskipun obyeknya sama.

5.      Motivasi
Daya dorong , menjadi penguat terhadap perilakunya. Dorongan untuk bertindak guna mencapai suatu tujuan, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan fisiologi, psikologi dan sosial.

6.      Belajar
Ketika orang sudah matang masa perkembangannya otomatis akan mempengaruhi perkembangan psikis seseorang. Kematangan dan perkembangan menampilkan kemampuan seseorang sesuai kebutuhannya.

7.      Intelegensi
Ketika seseorang mempunyai intelegensi tinggi akan memberikan keanggunan pada perilakunya. Kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif.

3.    Sifat-sifat Umum Dan Khusus Perilaku Manusia
Perilaku merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas, yang merupakan hasil akhir jalinan yang saling mempengaruhi antara berbagai macam gejala seperti perhatian, pengamatan, pekiran, ingatan, dan fantasi. Tiap gejala kejiwaan tersebut jarang berdiri sendiri. Gejala itu muncul bersama-sama dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu perilaku manusia selalu kompleks. Gejala-gejala jiwa yang saling mempengaruhi dalam bentuk perilaku manusia tersebut antara lain sebagai berikut.
1.      Pengamatan
Pengamatan adalah pengenalan objek dengan cara melihat, mendengar, meraba, membau, dan mengecap. Sedangkan melihat, mendengar, meraba, membau, dan mengecap itu sendiri disebut sebagai modalitas pengamatan.
a.       Pengalihan
Pengalihan adalah pengenalan objek melalui mata (melihat). Berdasarkan objeknya, penglihatan menjadi tiga golongan.
1.      Melihat bentuk, yakni melihat objek yang berdimensi dua. Menurut hasil suatu penelitian, objek-objek penglihatan membentuk diri menjadi gestalt menurut hukum-hukum tertentu, yakni:
a)      Hukum keterdekatan,artinya hal-hal yang berdekatan merupakan gestalt (keseluruhan) atau keutuhan
b)      Hukum ketertutupan, artinya hal-hal yang tertutup merupakan genstalt
c)      Hukum kebersamaan, artinya hal-hal yang sama merupakan genstalt

2.      Melihat dalam, yakni melihat objek berdimensi tiga
3.      Melihat warna
Dari sudut pandangan psikologi ada dua hal yang penting mengenai warna, yakni:
a)      Nilai efektif warna
Menurur hasil suatu penelitian, warna mempunyai pengaruh terhadap perilaku orang, yaitu berbentuk reaksi dan perbuatan. Jadi warna sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau masyarakat.
b)      Nilai lambang warna
Warna mempunyai sifat-sifat potensial dalam abstrak, dan memberi kesan tertentu kepada seseorang sehingga dalam lingkungan kebudayaan tertentu warna merupakan lambang suatu sifat tertentu. Misalnya, putih melambangkan kesucian, hitam melambangkan kesedihan, merahjambu melambangkan cinta.

b.      Pendengaran
Pendengaran adalah menangkap bunyi (suara) dengan indera pendengar. Bunyi mempunyai 2 fungsi, yakni sebagai tanda dan sebagai lambang, dalam kehidupan sehari-hari bunyi berfungsi sebagai pendukung arti sehingga yang ditangkap oleh individu adalah artinya, bukan bunyinya.
2.      Perhatian
Ada dua batasan tentang perhatian, yaitu sebagai berikut.
- Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek
- Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang sedang dilakukan
3.      Tanggapan
Setelah melakukan pengamatan (melihat, mendengar, membau, dsb) maka akan terjadi gambaran yang tinggal dalam ingatan. Gambaran yang tinggal dalam ingatan inilah yang disebut tanggapan. Tanggapan ini akan berpengaruh terhadap belajar mahasiswa pada waktu kemudian. Sebab tanpa adanya tanggapan pada subjek maka studinya tidak mungkin berhasil. Oleh karena itu di dalam mengajar hendaknya burusaha agar dapat membentuk tanggapan yang benar dan cermat pada diri sasaran belajar.
4.      Fantasi
Fantasi adalah kemampuan untuk membentuk tanggapan-tanggapan yang telah ada. Tanggapan-tanggapan baru ini tidak harus sama dengantanggapan yang telah ada. Dalam proses belajar mengajar, fantasi ini sangat penting, dan terwujud dalam daya kreativitas sasaran belajar.
5.      Ingatan
Ingatan adalah kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan. Ingatan yang baik mempunyai sifat berikut:
a.       Cepat, artinya mudah menerima kesan-kesan yang diterima.
b.      Setia, artinya apa yang telah diterima akan disimpan baik dan tidak akan berubah.
c.       Luas, artinya dapat menyimpan banyak macam kesan.
d.      Siap, artinya demgan mudah dapat memproduksi hal-hal yang telah diterima dan disimpan.
6.      Berfikir
Berfikir adalah aktivitas yang sifatnya idealistis yang mempergunakan abstraksi-abstraksi (idea). Dalam berfikir, orang meletakkan hubungan antara bagian-bagian informasi yand ada pada dirinya yang berupa pengertian-pengertian.
7.      Motif
Motif adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motif tidak dapat diamati. Yang dapat diamati adalaha kegiatan atau mungkin alasan-alasan tindakan tersebut.

4.    Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku
Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku. Di bawah ini diuraikan bentuk-bentuk perubahan perilaku menurut WHO. Menurut WHO, perubahan perilaku itu dikelompokkan menjadi tiga.
1.      Perubahan Alamiah (Natural Change)
Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya juga akan mengalami perubahan. Misalnya, Bu Ani apabila sakit kepala (pusing) membuat ramuan daun-daunya yang ada dikebunnya. Tetapi karena perubahan kebutuhan hidup, maka daun-daunan untuk obat tersebut diganti dengan tanaman-tanamanuntuk bahan makanan. Maka ia ketika sakit, dengan tidak berfikir panjang lebar lagi Bu Ani berganti minum jamu buatan pabrik yang dapat dibeli di warung.
2.      Perubahan Terencana (Planned Change)
Perubahan perilaku ini  terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. Misalnya, Pak Anwar adalah perokokberat. Karena pada suatu saat ia terserang batuk-batuk yang sangat mengganggu, maka ia memutuskan untuk mengurangi rikok sedikit demi sedikit, dan akhirnya berhenti merokok sama sekali.
3.      Kesediaan untuk Berubah (Readdiness to Change)
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah (readdiness to change) yang berbeda-beda.
Setiap orang di dalam suatu masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda, meskipun kondisinya sama.

5.    Macam-macam Perilaku Manusia

1.      Perilaku Refleks
Dilakukan oleh manusia secara otomatis. Perilaku ini diluar lapangan kemampuan manusia serta terjadi tanpa dipikir atau diinginkan, kadang-kadang terjadi tanpa disadari sama sekali. Perilaku refleks ini secara umum mempunyai tujuan menghindari ancaman yang merusak keberadaan individu sehingga individu dapat berperilaku dengan normal.

2.      Perilaku refleks bersyarat
Merupakan perilaku yang muncul karena adanya rangsangan tertentu. Reaksi ini wajar dan merupakan pembawaan manusia dan bisa dipelajari atau dapat dari pengalaman. Dengan demikian gerak refleks adalah kesatuan kelakuan dan berdasarkan kelakuan itu tersusunlah kelakuan manusia yang kompleks dengan segala tingkatan. Apabila timbulnya rangsangan berulang-ulang maka perilaku refleks bersyarat akan lemah.

3.      Perilaku yang mempunyai tujuan
Yaitu perilaku naluri adalah gerak refleks yang kompleks atao merupakan rangkaian tahap-tahap yang banyak, masing-masing tahap merupakan perilaku refleks yang sederhana. Ada tiga gejala yang menyertai perilaku bertujuan yaitu pengenalan, perasaan atau emosi, dorongan, keinginan, atau motif.


 BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya. Perilaku manusi terdiri dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus perilaku manusia, bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku terdiri dari keturunan, lingkungan, emosi, persepsi, motivasi, belajar, intelegensi. Sifat-sifat umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan, berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perbahan alamiah, perubahan terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-macam perilakunya yaitu perilaku refleks dan perilaku refleks bersyarat.
Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku setiap orang itu berbeda-beda setiap harinya.

DAFTAR PUSTAKA

-          Albarracin, Dolores, Blair T.Johnson, dan Mark P Zanna. The handbook of Attitude, Routledge, 2005.
-          Sarwono, Solita. Beberapa konsep beserta aplikasinya, 1993.
-          Maulana, Heri DJ.Promosi kesehatan, jakarta:buku kedokteran EDC, 1993.
-          Wawan , A dan M, Dewi. Pengetahuan , sikap, dan perilaku manusia, Yogyakarta:Nuha medika, 2010.
-          Manra, I.B. Stategi penyuluhan kesehatan,  jakarta:departemen kesehatan Ri, 1997.
-          Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu perilaku kesehatan, jakarta:Rineka cipta, 2010.
-          Notoatmodjo,  Soekidjo, Perilaku kesehatan dan pendidikan, jakarta, 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar